Mimpiku Hilang ditelan Skripsi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDY_Jk10aBaF7_iAg8cHFSfnnPGW6JEr2GDTA9xcwxMop_DSYCXKv4lcA2AxyIKNLw1gdKSfjUCif7mf4tvE4weM08I27TIuUgfQoXTFRymdUsKFrJ3Fky1jtbaj94FQSiPjGAXWA3saE/s640/1.jpg

Memiliki mimpi yang besar diawal mengenal dunia ini dari sisi yang sangat luas itu hal biasa. Siapa yang tidak menginginkan kesuksesan dimasa mendatang setelah lelah-lelah yang dikerjakan.

Itulah yang terjadi kepada para mahasiswa tingkatan awal yang masih bau kencur dalam dunia bisnis. Mengikuti semua kegiatan yang akan memberikan manfaat pasti. Salah satu kegiatan yang menjadi pilihan terbaik adalah kegiatan kewirausahaan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kampus merupakan miniatur sebuah negara, ya setidaknya menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi di negara sebenarnya. Orang-orang yang memiliki usaha di kehidupan nyata sebutlah mereka pebisnis yang memiliki nilai dimata masyarakat, karena mereka membuka lapangan pekerjaan untuk wilayah usahanya. Itulah juga yang terjadi di dalam kampus, itu juga yang memberikan kebanggaan kepada mahasiswa yang menjalankan bisnis. Sekalipun bisnis itu masuk kategori kaki lima.

Kegiatan wirausaha sangat menarik dan memiliki nilai, sehingga semua orang ingin menjalankannya. Dalam kampus seorang mahasiswa ataupun kelompok kecil mahasiswa bisa mengajukan dana untuk membuka usaha kecilnya. Ini yang menjadi alasan mahasiswa bau kencur sangat ingin menjalakan bisnis.

Menghadirkan mimpi-mimpi yang besar dalam bisnis seperti membuka lapangan pekerjaan untuk 1000 orang diwilayah usaha atau mendapatkan penghasilan bersih 100jt sebulan. Dan mimpi besar lainya. Mimpi ini sungguh mimpi yang berharga.

Mimpi-mimpi yang tercetus mulai diwujudkan dengan langkah-langkah mencapai mimpi yang besar tadi. Tapi.....,, pilihan mahasiswa memang terbatas hingga batas masa kuliah melihat kearahnya dengan ancaman.

Dan mahasiswa yang berhenti sejenak untuk menyelesaikan skripsinya pun harus mundur dari bisnis dan mimpi-mimpi yang telah dirancangnya. Sedangkan yang memilih untuk tetap istuqomah di jalan bisnis nya akan merasakan hasil manis dari jerih payahnya.

Mahasiswa yang memilih untuk menyelesaikan skripsinya pun akan sadar bahwa dia akan kehilangan mimpi-mimpi yang dia punya bahkan tersendat untuk membangun kembali mimpi yang diinginkannya, eettss bukan membangun mimpinya rapi dia tidak bisa lagi memikirkan dengan seksama apa yang akan ditujunya. Memdapatkan uang 100jt sebulan atau mensejahterakan 1000 orang dengan lapangan pekerjaan seketika itu dia sadar bahwa mimpinya sdh tidak kuat lagi untuk mencapainya.

`~berjalan terus dijalan bisnis setelah rehat mengerjakan skripsi menjadikannya seperti mahasiswa baru yang harus belajar lagi mencapai tangga terakhir dari kesuksesannya~`