Kuliah Mengubah Cara Pandang Usaha
Berlanjut deh nih.
Kayaknya masih betah ya, bacain post kita. Do'ain bisa jadi buku yang menginspirasi anak-anak Ranah Minang hingga nusantara nantinya ya. Aamiin.
Bahan ini sudah memulai lebaran yang benar-benar baru, lepas dari post sebelumnya. Iya karena ini akan memulai menggambarkan cara pandang saya sebagai orang daerah yang memandang usaha hingga sebagai anak kuliah Tingkat akhir menerjemahkan usaha.
Semua orang boleh berpendapat loh, kamu punya pendapat berbeda nantinya silahkan komen ya.\`_`/
Awal sekali mengenal usaha adalah umur kencur (15 tahun) ketika masih SMP. Saya mengenal usaha dagang dipasar induk tradisional. Pertama harus saya sampaikan bahwa pada usia itu, saya sudah menjadi anak rantau kecil-kecilan--jauh dari orang tua--dan menjadikan diri harus belajar mandiri. Pada usia ini saya sudah bekerja sebagai karyawan toko yang jam kerjanya 12jam satiap satu hari dalam seminggu, iya itu hari pasar saja. Masa itu gak lama namun mulai masa itu hingga SMA menjadi pembanding cara pandang saya dengan masa kuliah.
Begini, kamu yang masih memiliki pemahaman usaha itu dipasar, usaha itu kaki lima, usaha itu buka satu toko (baju, kedai makan, tempat tongkrongan, dsb) maka cara pandang kamu masih sama kayak saya sebelum kuliah. Ini cara pandang bukan jalan yang kamu tempuh. Ingat itu !
Dulu cara pandang saya hanya sebatas itu, membuka satu usaha di suatu daerah dan menetap. Membuka satu toko dan menetap. Dan hal lain yang hanya membuat kamu, dan saya mencapai usaha itu sendiri kemudian menikmatinya saja.
Kamu punya masukan untuk fase ini, siapa tau kita sama-an.
Sekarang saya mulai tau bahwa usaha bukannya nya muluk-muluk disatu tempat. Jenis usaha yang pertama saya kenal di bangku kuliah adalah Friendces. Ini jenis usaha yang mana jika kita buka satu gerai makanan bisa di distribusikan hingga keujung dunia sekalipun, selama makanan itu sehat dan nikmat, pastinya Halal ya!
Setidaknya kamu harus menonton film "The Founder", ini film tetang tersebarluasnya usaha McDonald. Benar-benar mengispirasi, tapi harus di garisbawahi bahwa caranya nya bukan dengan mencuri model usaha orang lain. Karena film ini, diawal dengan mengambil ide McDonald bukanlah pencetus ide itu dan itu harus di hindari. Catet !!!
========
Sekarang saya tau bahwa jenis usaha yang sangat menguntungkan sekaligus merugikan adalah usaha makanan. Seiring berjalannya waktu, pernahkah kamu berfikiran untuk memasukan olahan makanan ciptaan kamu ke minimarket atau dipasarkan hingga mancanegara?. Harusnya iya. Klo itu sih semua juga tau kawan.
Iya semua tau, tapi apa kamu tau bagaimana proses memasukan usaha ke minimarket. Baca Memasukan produk ke Minimarket.
Dulu kita,iya kita, akan berfikir mendapatkan uang dari menu-menu yang disajikan langsung dan memang penyajian langsung lebih baik. Tapi ini memberikan pelajaran bahwa, produk-produk makanan instan sangat mungkin memasuki rak-rak minimarket. Maksudnya kita memang tidak bisa serta merta membandingkan produk instan dengan makanan olahan yang disajikan langsung. Coba lihat awalnya mie instan juga merupakan produk olahan yang disajikan langusng kan? Kamudian di olah agar bisa bertahan cukup lama dan rasanya dapat dinikmati setiap orang. Lebihnya market kita bukan hanya orang tempatan tapi satu bumi, yes one earth.
Bahkan jenis produknya bukan hanya dibatasi makanan, mulai dari produk kamar mandi hingga kamar tidur ada disana. Sebut saja Priahalal Mart. disana akan ada semua jenis produk yang semuanya juga ciptaan tanyan orang local. Aamiin
Dulu kita berfikir itu susah, ternyata setelah memasuki bangku kuliah kita akan merasakan kesusahan itu berkurang. Melalui pelatihan-pelatiahn wirausaha yang kita dapatkan Baca Cara Anak Kuliahan Membuka Usaha. Kita bicara cara pandang ya!
=========
Dulu saya perfikir untuk membuka satu usaha dan bertahan. Kini saya bisa bagikan kepada kamu bahwa kita bisa membuka usaha untuk mencapai tujuan besar yaitu PERUSAHAAN. Setidaknya saya kenal Chairul Tanjung di masa kuliah inilah. Kisah beliau benar-benar mengispirasi bahwa mahasiswa memiliki fase belajar terbaik untuk menjadi pengusaha besar dibangku kuliah. Sekarang beliau orang terkaya nomor 5 di indonesia dan lulusan Kedokteran. Bisa dari mana-manakan orang usaha ini.
========
Dulu saya berfikir untuk membuka usaha sendiri dan menikmatinya sendiri. Sekarang saya bisa bilang ke kamu bahwa saya sudah memiliki pandangan usaha untuk memajukan ekonomi keluarga, masyarakat sekitar, nagari dan juga Negara.
========
Dulu saya berfikri untuk menjadi pemasok seperti yang dilakukan importir-importir besar di Indonesia. Kini saya juga akan sampaikan di masa mahasiswa saya bisa bermimpi (tujuan) untuk memproduksi dan menggantikan produk sabun, odol, sikat gigi, dan segala macam produk luar di Indonesia.
========
Dulu saya cuma tau jenis produksi hanya di dapur, atau paling maksimal produksi paling besar yang tahu rumahan. Tapi kini saya tau semua orang bisa memproduksi produk apapun yang dia inginkan untuk dijual. Dan jika produksi yang dilakukan semakin banyak makan akan memberikan harga yang lebih murah pada produk usaha. Ini benaran. Tidak lagi rumahan skala yang bisa kita bayangkan adalah satu gedung besar untuk memproduksi tahu dan dipasarkan hingga manca negara atau memproduksi sabun untuk menggantikan lefboy (merek disamarkan) di Indonesia.
Belum jelas, Oke cobadeh. Kenapa Apple harganya lebih mahal dari pada Samsung? setidaknya poin ini juga menjadi pertimbangan dimana Apple diproduksi lebih sedikit dibandingkan samsung.
Mari membayangkan tujuan besar ini. Bagaimana jika produk sabun yang kita punya di produksi dalam satu hari 1000 batang, kemudian bandingkan dengan 5000 batang. Dengan tenaga SDM yang jumlah nya sama. Itumah gak mungkin? ah masa sih. Coba deh buka2 cara cina produksi hp. Gk apple to apple iya, tapi hp aja bisa kyk gitu bagaimana dengan sabun, kan.
========
Sejauh ini kita bicara cara pandang yang. Jelas ini semua tidak serta merta didapatkan oleh setiap mahasiswa. Hanya mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan kegiatan kampus yang akan merasakan cara pandang ini. Untuk yang Stady oriented? gak bakal dapat kecuali bacaan buku dan blog ini saja.
++++++++
Dibatasi tanda + karena ini cara pandang paling special dari semua yang saya punya. Dulu berfikir untuk diri sendiri, Kini saya di kenalkan dengan Sosioteknoprenuer. Ada yang tau? Iya itu. Bagaimana caranya memanfaatkan ilmu untuk kebermanfaatan bersama dan berbasis teknologi. Disini semua orang akan saling berbagi ide untuk kesuksesan wilayahnya. Wilayah?? iya, karena hanya ada beberapa orang saja untk menyukseskan wilayahnya (sekup Desa - Provinsi). Menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat secara langsung denga perpaduan bidang ilmu mahasiswa.
Ini memberikan efek sangat positif karena ini yang menjadikan saya sebagai orang yang makin berfikir, dulu mikirnya dikit.
Apa itu akan kamu dapatkn tanpa kuliah? bisa saja jika lingkungan kamu benar atau wilayah kamu di datangi oleh mahasiswa itu.
^-^
Komen dan bagikan ya.
Comment and Share ya!