image1 image2 image3 image4 image4

HELLO I'M PRIA HALAL|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG| I LOVE THIS CREATIVE WRITING DAILY|I'M PROFESSIONAL WRITER

5 Hal Kenapa Harus Belajar Beladiri



Sejatinya setiap orang dilahirkan dengan kekuatan. Kekuatan yang tertular dari ibu yang melahirkan. Sudah kepastian setiap orang tidak menginginkan kehinaan di dunia ini. Siapa yang ingin? Tidak ada satupun. Kekuatan pun akan tumbuh dan berkembang dalam diri setiap orang dengan porsi yang berbeda. Jenis kekuatan pun sudah banyak kategorinya dan di partisi berdasarkan keinginan setiap pembagi. Siapa mereka, tidak usah dibahas dalam post ini karena mereka adalah orang yang memiliki kepahaman dalam mengelompokan menggunakan variable kesukaan.

Sudah menjadi kepastian setiap orang yang merasa di tindas akan memberikan perlawanan. Wanita yang di aniaya oleh seorang wanita lainnya atau oleh seorang lelaki akan membela dirinya. Cara membela diri kepada seorang wanita akan berbeda dengan membela diri kepada seorang lelaki. Jika dengan wanita yang sama biasa tidak tau bela diri maka bisa katakan pembelaan ketika itu hanya akan dimenangkan oleh siapa yang paling kuat Iradahnya [Jiwanya]. Jika pembelaan seorang wanita kepada seorang lelaki, 65% lebih akan menyatakan bahwa wanita tidak akan bisa melawannya kecuali dengan kekuatan yang telah dilatih. Maka dari itu Beladiri penting bagi seorang wanita untuk di pelajari. Angin akan terus bertiup, sungai akan tetap bernama selama ada air yang mengaliri kukamannya, dan wanita akan tetap sama jika kecilnya dalam kekuatan fisik jika tidak ada pelatihannya.

Seorang lelaki bisa dibandingkan hanya dengan lelaki lainnya. Tidak jarang seorang lelaki yang bertubuh kecil mengalahkan lelaki yang bertubuh besar. Kenapa hal ini bisa terjadi? Hal ini sebenarnya hanya akan terjadi jika lelaki yang bertubuh kecil paham dengan ilmu beladiri sedangkan lelaki yang berbadan besar hanya memanfaatkan dagingnya. Laki-laki adalah parabek Nagari. Seperti itulah orang minang berucap, tidak lain tidak bukan seorang lelaki di minta untuk melindungi negari [kampung] kelahiranya dari gangguan pembuat onar. Perlindungan kepada kampung halaman juga mencakup kepada isi didalam nagari itu sendiri, baik melindungi perempuan kampungnya dari gangguan lelaki liar, terlebihlagi perlindungan untuk orang tua dan sanak kerabatnya.

Mungkin beladiri dak boleh di agungkan namun bolehlah untuk di pelajari dan disimpan kalaupun bisa di ajarkan kepada anak, sanak dan kerabat terdekat. Setiap yang bernyawa akan meninggalkan dunia setidaknya meniggalkan dunia tinggalkan juga ilmunya. Permainan dunia memang sudah jelas akhirnya, tanah tempat finish-nya. Meniggalkan ilmu beladiri kepada anak, sanak dan kerabat merupakan sesuatu yang penting karena akan menjadi pengganti di kemudian hari.

Cukuplah jelas penting bagi setiap orang mempelajari beladiri dari keperluannya.

Beladiri dituntut bukan semata-mata untuk di pertandingkan saja, yang paling utama dalam adalah Parabek [Pelindung] diri. Lawan yang akan dihadapi bukan lah orang-orang terdidik dari beladiri yang akan melawan sesuai peraturuan tertulis seni beladiri. Pisau busa saja melayang menembus tulang, kapak bisa saja membelah leher. Siapa yang akan melarang menggunakan senjata dalam proses membela diri ini? Tidak ada kecuali menghadapinya.

Inilah Titik Penting Beladiri
Beladiri janganlah menjadi kebanggan dalam kelompok. Beladiri jangan juga menjadi ajang pamer sabuk atau kelincahan dalam kelompok. Janganlah juga menjadikan kamu arogan dalam menjalani hidup, nampak layu dan rindang langsung tebas saja. Tidak !

1. Santun
Beladiri harusnya menjaga sikap dalam bermain dan bercanda. Beladiri adalah ilmu yang mengisi diri ini semakin banyak dan berat kebawah seperti padi. Ini adalah ilmu yang mengajarkan rasa hormat kepada guru sehingga dapat di aplikasikan kepada masyarakat.

2. Pandai Menjaga Kata
Tidak seharusnya seorang yang mengikuti beladiri mencari lawan dengan katanya. Harusnya ini dapat menjaga dalam bertuturkanta yang baik. Seorang Pandeka [sebutan yang mengikuti beladiri di minangkabau]  hanya akan membeladiri jika terancam dari luar bukan karena tingkahnya.

3. Menjaga Kehormatan
Kehormatan yang akan dijaga adalah kehormatan kelompok tempat kita berguru. Jika terjadi kekalahan siapa yang akan di permalukan? kamu? bukan tapi tempat kamu berlajar ilmu itu. Pelatih yang baik pun akan bertanya apakah kejadian di akibatkan oleh muritnya atau dari orang yang menantangnya. Jika dari muritnya maka bertambahlah hukuman untuknya. Jika dari luar sudah menjadi kepatutan untuk membalas karena ini adalah kehormatan.

4. Pandai Bersikap
Seorang pandeka akan sangat pandai dalam menempatkan dirinya. Pandai menjaga emosinya, biasanya emosi akan terkumpul dan meluap pada saat yang pas sehingga orang akan tercengang dengan sikap yang diambilnya.

5. Kuat Jiwa
Ini paling penting dari 4 poin diatas karena tanpa ini semua bisa menjadi nol besar. Pandeka yang kuat jiwanya adalah pandeka yang tidak kenal kata mundur dalam bertarung. Pertarungan disini bukanlah medan laga 3 meter kali 3 meter yang sudah di atur tapi medanlaga kehidupan. Dia tidak akan mundur jika membela yang benar sesuai dengan prinsip agama, adat, dan nagari tempat tinggalnya. Sekalipun ukuran kemampuan tidak sama pilihan yang akan di ambil adalah kematian dalam membela kebanaran. Seorang pandekan yang kuat jiwanya juga akan membela kawan yang tertindas, memperbaiki kesalahan masyarakat, membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Ini!! Kekuatan jiwa hanya akan di dapatkan jika padeka yakin dengan prinsip kebenaran dalam beragama, membela adat sesuai agama dan membela nagari sesuai yang benar.
Tidak usah mengeluh mendengar agama karena beladiri utamanya menang untuk membela kebenaran dan kebenaran itu selalu ada dalam agama.

Semoga bermanfaat!!

Berjuang untuk kebenaran

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment